PAMEKASAN, Sudutpandangco — Madura tidak punya bioskop. Kecuali satu, di Kabupaten Pamekasan. Dan satu lagi, di Sumenep. Bioskop yang ada di Pamekasan ini baru dibuka pada Februari 2020 lalu.
Bioskop di Kota Gerbang Salam ini bernama Kota Cinema Mall (KCM)–jejaring dari pengembangan bisnis Komunitas Kita (KOTA) Corporation yang dimotori oleh Larry Widjaja, Yeon K dan Sudiadi.
Karena hanya ada dua di Madura–dan tentu hanya dua-duanya dan tidak ada tiganya–maka Bioskop yang ada ini pun menjadi daya tarik. Daya tarik yang sungguh-sungguh.
Tidak hanya untuk dinikmati sebagai tempat rekreasi modern atau menonton, tetapi lebih-lebih sebagai tempat untuk berfoto-foto.
“Di sini mas,” kata salah seorang fotografer, PG Tsalis, kepada kontributor sudutpandang.co Abdul Kholisin, sambil menunjuk ke lobi depan KCM. “Elegan,” sambungnya.
Sebagai perekam gambar, Tsalis menjadi saksi. Bahwa setiap hari di KCM, selalu ada yang berkunjung. Bukan untuk menonton Tomorrow Never Die, The Eternals atau Spider-Man: No Way Home.
“Tetapi hanya untuk berfoto, berfoto saja,” tutur Tsalis. Berfoto di bioskop ini pun kini seolah menjadi ritus. Ritus yang ‘mahal’, yang langka. Karena hanya dua gedung bioskop di Madura. Itu pun, hanya satu yang berjalan profesional.
Salah seorang warga jauh yang mendatangi bioskop KCM ini adalah Amin. Dia warga Ketapang Kabupaten Sampang. Dia menyengaja diri datang dari jauh hanya untuk berfoto.
“Melihat foto teman-teman di sosial media, di depan bioskop, bagus,” ujarnya.
Menurut fotografer KCM, Syauqi, ada beberapa titik yang menarik dijadikan tempat mengambil gambar. Di antaranya area food court, di ikon bertuliskan Kota Cinema Mall, di depan pintu masuk ke lobi KCM dan tembok sisi barat berlatar grafiti.
Beberapa pengunjung ada yang sengaja membawa fotografer khusus. Namun jika tidak, mereka harus merogoh uang Rp 50 ribu hingga Rp 200 ribu untuk biaya jasa foto kepada sang fotografer di depan bioskop ini.(*)
*penulis adalah Ongky Arista UA